WASHINGTON, KOMPAS.com — Ingin ke Mars? Kini waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya menjadi kenyataan bahkan lebih singkat dari waktu yang mungkin dibutuhkan untuk menemukan vaksin atau obat dari beragam penyakit. Hanya 20 tahun!
Sebuah rencana untuk menerbangkan suami istri ke Mars lewat program Inspiration Mars ditawarkan oleh miliuner Dennis Tito. Sementara itu, misi Mars One yang lebih ekstrem berencana memberangkatkan manusia ke Mars tanpa kembali ke Bumi dalam satu dekade dari sekarang.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dalam pernyataannya seperti dikutip AFP, Senin (6/5/2013), mengatakan bahwa sangat mungkin bagi manusia untuk mendarat di Mars. Waktunya hanya 20 tahun dari sekarang. Alias, pada tahun 2033, manusia sudah bisa mendarat di Mars.
Mulai Senin kemarin, beberapa nama besar dalam dunia keantariksaan membahas kemungkinan manusia mendarat dan mengolonisasi Mars dalam konferensi yang akan berlangsung tiga hari. Peluang serta tantangan yang dihadapi dibahas.
Berbagai pihak mengatakan, tantangan ke Mars bukanlah masalah teknologi, tetapi masalah uang. NASA saja yang berada di bawah pengelolaan negara maju mengalami krisis keuangan karena hanya mendapatkan 0,5 persen dari anggaran negara. Bagaimana dengan negara seperti Indonesia?
"Jika kita memulai dari sekarang, sangat mungkin mendarat di Mars dalam 20 tahun. Ini tidak butuh keajaiban, ini membutuhkan uang dan rencana untuk mengatasi tantangan dalam rekayasa teknologi," kata Scott Hubbard, pakar dari Stanford University.
Hubbard menuturkan, salah satu tantangan terbesar adalah membawa beban hingga 30-40 ton ke Mars. Beban itu adalah beban minimal yang dibutuhkan untuk membangun habitat di Mars. Tantangan lain adalah menyediakan bahan bakar yang cukup untuk ke Mars.
NASA sendiri kini tengah mengembangkan Space Launch System dan kapsul Orion untuk mendukung perjalanan Hubbard, bahan bakar nuklir dibutuhkan untuk mendukung daya dorong dan menyingkat waktu perjalanan hingga 3 bulan.
Selain masalah teknologi, tantangan lain dalam perjalanan ke Mars juga harus dipecahkan. Dampak radiasi sendiri kini belum dipahami betul akibatnya bagi kesehatan manusia. Salah satu yang telah diprediksi, radiasi bisa memicu kanker. Perlu dipahami efeknya bagi sistem saraf pusat atau otak.
Tantangan lain adalah masalah fisiologi, seperti berkurangnya massa jenis tulang dan otot. Lalu juga masalah psikologis yang mencakup perasaan kesendirian menjalani misi hingga tinggal di tempat yang sama sekali baru. Jika tantangan itu diatasi, mendarat di Mars bukanlah tak mungkin. sumber : AFP, Kompas
Sebuah rencana untuk menerbangkan suami istri ke Mars lewat program Inspiration Mars ditawarkan oleh miliuner Dennis Tito. Sementara itu, misi Mars One yang lebih ekstrem berencana memberangkatkan manusia ke Mars tanpa kembali ke Bumi dalam satu dekade dari sekarang.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dalam pernyataannya seperti dikutip AFP, Senin (6/5/2013), mengatakan bahwa sangat mungkin bagi manusia untuk mendarat di Mars. Waktunya hanya 20 tahun dari sekarang. Alias, pada tahun 2033, manusia sudah bisa mendarat di Mars.
Mulai Senin kemarin, beberapa nama besar dalam dunia keantariksaan membahas kemungkinan manusia mendarat dan mengolonisasi Mars dalam konferensi yang akan berlangsung tiga hari. Peluang serta tantangan yang dihadapi dibahas.
Berbagai pihak mengatakan, tantangan ke Mars bukanlah masalah teknologi, tetapi masalah uang. NASA saja yang berada di bawah pengelolaan negara maju mengalami krisis keuangan karena hanya mendapatkan 0,5 persen dari anggaran negara. Bagaimana dengan negara seperti Indonesia?
"Jika kita memulai dari sekarang, sangat mungkin mendarat di Mars dalam 20 tahun. Ini tidak butuh keajaiban, ini membutuhkan uang dan rencana untuk mengatasi tantangan dalam rekayasa teknologi," kata Scott Hubbard, pakar dari Stanford University.
Hubbard menuturkan, salah satu tantangan terbesar adalah membawa beban hingga 30-40 ton ke Mars. Beban itu adalah beban minimal yang dibutuhkan untuk membangun habitat di Mars. Tantangan lain adalah menyediakan bahan bakar yang cukup untuk ke Mars.
NASA sendiri kini tengah mengembangkan Space Launch System dan kapsul Orion untuk mendukung perjalanan Hubbard, bahan bakar nuklir dibutuhkan untuk mendukung daya dorong dan menyingkat waktu perjalanan hingga 3 bulan.
Selain masalah teknologi, tantangan lain dalam perjalanan ke Mars juga harus dipecahkan. Dampak radiasi sendiri kini belum dipahami betul akibatnya bagi kesehatan manusia. Salah satu yang telah diprediksi, radiasi bisa memicu kanker. Perlu dipahami efeknya bagi sistem saraf pusat atau otak.
Tantangan lain adalah masalah fisiologi, seperti berkurangnya massa jenis tulang dan otot. Lalu juga masalah psikologis yang mencakup perasaan kesendirian menjalani misi hingga tinggal di tempat yang sama sekali baru. Jika tantangan itu diatasi, mendarat di Mars bukanlah tak mungkin. sumber : AFP, Kompas
20 Tahun Lagi, Insyaallah Manusia Bisa Mendarat di Mars