Fakta Utama tentang Emas bagi Investor Pemula

Saat pasar terpuruk, semua pihak akan merasakan guncangan. Bagi mereka yang sudah banyak memiliki pengalaman, wajarnya dibutuhkan sesuatu yang tidak terduga dan dramatis untuk memulai berinvestasi emas. Jika orang memiliki ide alasan atau bahwa ia datang kemudian terjadi penurunan akan mulai lebih awal dan makin bertambah dangkal.
Emas sering disalahpahami dan dianggap sebagai “logam mulia yang gila”. Sehingga untuk menghindari asumsi salah mengenai emas, para investor pemula atau calon investor perlu mengetahui 3 fakta berikut ini.

1. Emas ialah komoditas
Bagi banyak orang, emas merupakan sesuatu yang istimewa. Emas lebih dari sekadar logam biasa yang dapat diperoleh dengan mudahnya dari dalam tanah. Ini juga karena emas sejak dulu sudah dianggap sebagai status simbol ekonomi dan sosial bagi pemiliknya.
Apapun pendapat Anda mengenai emas, emas hanyalah logam. Itu bukan hal yang buruk dan tidak berarti ia harus dihargai lebih rendah.
Persediaan emas belum bisa memenuhi permintaan pasar sehingga harganya akan selalu naik. Emas pernah digunakan sebagai material yang dapat dengan mudah didaur ulang. Kini emas digunakan dalam banyak barang yang tidak didaur ulang dengan metode yang digunakan untuk mendapatkan kembali emas. Tak heran, emas semakin sedikit

2. Emas tidak bisa menyimpan nilai dengan stabil
Mitos yang banyak beredar ialah bahwa emas mampu menyimpan nilai dengan stabil sepanjang waktu. Seperti komoditas lain, harga emas diciptakan dengan mekanisme pasar: suplai dan permintaan. Saat Spanyol menjajah Amerika Selatan dan membawa emas dan perak kembali ke Eropa, terjadi inflasi yang gila-gilaan. Lebih banyak emas berarti uang emas akan bernilai lebih rendah dan harga semua komoditas akan relatif naik.

3. Emas mudah berubah-ubah
Emas dulunya memiliki nilai yang lebih rendah daripada harganya sekarang. Kita tidak perlu mencari-cari emas jika ingin memilikinya. Makin banyak orang memilikinya. Dan emas juga rentan pada perubahan/ fluktuasi nilai sebagaimana komoditas lainnya. (*Akhlis)

Posted in BISNIS